Minggu, 13 September 2009

APEL, BUAH TERLARANG

Ini bukan cerita tentang buah Apel dan vitaminnya. Ini cerita nyata tentang buah terlarang symbolized with Apel. Suatu minggu pagi, aku ke toko Ujang, di pasar Tebet, beli obat ibu. Waktu lagi nunggu petugas ngisi2 plastik dengan obat2 ibu, ada anak remaja putri kira2 kelas 2 – 3 SMP nanya ” Ada LOVE test?” Aku nggak ngerti itu, tapi tatapan Uni agak menyelidik ke orang disebelahku. Ternyata barangnya ga ada, diganti merek lain. Harganya Cuma Rp 5.000,-

Penasaran, aku tanya Uni, ”knapa sih, uni?”. Ternyata, obat yang dicari adalah alat test kehamilan!. Kata Uni, cowoknya nunggu di sebelah kanan ku, agak jauh ke arah lain.

Anak sekecil itu????

Peristiwa ini kepikiran sampai malamnya. Malam aku nggak bisa tidur (lagii?!). Aku membayangkan, BESOK PAGI adalah saat saat penantian mendebarkan, both bagi pasangan remaja itu.

- Pagi2 buta. Apakah remaja putri itu ternyata harus melihat bahwa test pack nya -menunjukkan hasil positive?

- Apakah jika ya, pemuda tersebut akan menikahinya?

- Jika tidak, pertengkaran seperti apa yang akan terjadi?

- Apakah remaja2 itu akan bertanggung jawab?

- Jika ya, bagaimana remaja pria itu akan bertanggung jawab?

- Bagaimana remaja tanggung itu akan menafkahinya?

- Siapkah mereka menanggung akibatnya?

- Bagaimana dengan sekolah mereka?

- Kemana mereka akan membawa pesoalan ini. Ke orang tua? Dokter kandungan?

Dan beberapa pertanyaan lain yang semua berupa andai2. Semua itu mengusik. Mengganggu.. Membuatku menangis....

Tags: | Edit Tags

Thursday June 22, 2006 - 10:10pm (PDT)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar