BERHIAS
Beberapa waktu lalu aku terkesiap dengan sikap seorang teman yang terkaget kaget diminta secara mendadak menemani seseorang menghadap pak Menteri, sehubungan dengan akan berakhirnya masa tugasnya;
Udah ya? tanyanya setelah bercermin di cermin bedaknya.
Aku keliatan rapih
Perlu nggak bawa laporan terakhir kemarin?
Apa lagi yang dibawa ya mbak?
Udah....udah...buruan
Dan dia menongolkan kembali kepalanya dipintu : udah semua,
Halaaahhh...kataku sambil senyum
Tapi itu membekas.
Persiapan22 itu bak persiapan2 menghadapNYA:
Siap menghadapNYA kapan aja
Wong kalo dipanggil pak Menteri aja nggak bisa nolak
Aku harus bersiap2 membekali diri dengan materi pahala dan amal
Wong ke pak Menteri aja mesti siap bawa materi
Aku harus selalu bersiap dengan jawaban2 (pertanggungan jawab) atas pertanyaan2 yang udah kulakuin
Wong ketemu pak Menteri aja harus siap dengan segala pertanyaan yang mungkin muncul
Aku harus selalu "menghias" dengan keindahan2 hati dan iman islam
Wong ketemu pak menteri aja mesti dandan supaya keliatan indah dipandang
Aku mesti "berpakaian" bagus dengan tutur kata, tingkah laku, sll dalam keadaan wudhu,
Wong ketemu pak Menteri aja baju nggak boleh kusut, mesti sopan
Aku mesti..
Aku mesti...
Dan mesti2 lainnya
Ahhhh...
kali ini aku ga bisa bilang "halaahhh..."
kali ini aku ga bisa tersenyum..
Tags: | Edit Tags
Tuesday March 24, 2009 - 04:03am (PDT)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar