Rabu, 16 September 2009

BERHIAS

BERHIAS

Beberapa waktu lalu aku terkesiap dengan sikap seorang teman yang terkaget kaget diminta secara mendadak menemani seseorang menghadap pak Menteri, sehubungan dengan akan berakhirnya masa tugasnya;

Udah ya? tanyanya setelah bercermin di cermin bedaknya.
Aku keliatan rapih kan, mbak? tanyanya seraya membetulkan rok nya
Perlu nggak bawa laporan terakhir kemarin?
Apa lagi yang dibawa ya mbak?
Udah....udah...buruan sana, kataku
Dan dia menongolkan kembali kepalanya dipintu : udah semua, kan?
Halaaahhh...kataku sambil senyum

Tapi itu membekas.
Persiapan22 itu bak persiapan2 menghadapNYA:

Siap menghadapNYA kapan aja
Wong kalo dipanggil pak Menteri aja nggak bisa nolak

Aku harus bersiap2 membekali diri dengan materi pahala dan amal
Wong ke pak Menteri aja mesti siap bawa materi

Aku harus selalu bersiap dengan jawaban2 (pertanggungan jawab) atas pertanyaan2 yang udah kulakuin
Wong ketemu pak Menteri aja harus siap dengan segala pertanyaan yang mungkin muncul

Aku harus selalu "menghias" dengan keindahan2 hati dan iman islam
Wong ketemu pak menteri aja mesti dandan supaya keliatan indah dipandang

Aku mesti "berpakaian" bagus dengan tutur kata, tingkah laku, sll dalam keadaan wudhu,
Wong ketemu pak Menteri aja baju nggak boleh kusut, mesti sopan

Aku mesti..
Aku mesti...
Dan mesti2 lainnya

Ahhhh...
kali ini aku ga bisa bilang "halaahhh..."
kali ini aku ga bisa tersenyum..

Tags: | Edit Tags

Tuesday March 24, 2009 - 04:03am (PDT)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar