Senin, 14 September 2009

DEBORAH ELLIS

Bu Deborah Ellis yang jadi pembicara utama dipelatihan kemarin. (Senang berkenalan dengan anda, Bu). Orangnya baik, mau membagi perjalanannya ke daerah2 konflik. Membagi kekayaannya: Ilmu dan pengalamannya. Dia juga menyemangati aku secara pribadi di draft tulisannku yang kusimpen sampe sekarang. Mudah2an terus jadi penyemangat. Bukunya udah meraih 12 penghargaan internasional . Ini diantaranya :

- Looking For X

Novel pertamanya dan mendapat Award di Kanada

- The Breadwinner

Terinspirasi dari wawancara wanita di kamp pengungsian, Afganistan 1997. Ini merupakan karya pertama dari trilogi The breadwinner.

- Parvana’s Journey

Pengalaman Parvana, seorang anak perempuan usia 11 yang “bertransformasi” menjadi anak lelaki bernama Kaseem supaya dapat menghidupi keluarga setelah ayahnya diatahan.

- Mud City

Dua karya diatas merupakan kelanjutan dari The Breadwinner menceritakan tentang explorasi bagaimana anak-anak dapat bertahan hidup. Khusus Mud City menceritakan sahabat Parvana, Shauzia

- Three wishes : Palestinian and Israeli Children Speak

- Hidden Star

- Our song our stories : African Children Talk about AIDS

- The Heaven Shop

- I am a taxi

Tentang a young Colombian boy

Bukunya yang berbentuk trilogy, The Breadwinner (2000), Parvana Journey (2002) dan Mud City (2003), diterjemahkan di lebih dari 17 negara. Novel trilogy ini hasil kunjungannya ke kamp pengungsian di Afganistan. Royalti bukunya lebih dari 650.000 dollar disumbangkan ke “Afgan Women’s Association” dan “Street Kids Internasional”. Ia adalah penulis novel anak dan dewasa. Karyanya diterbitkan dalam 19 bahasa, beberapa diantaranya best seller. Bukunya diterbitkan di 30 negara seperti: Kanada, Italia, Jepang, Korea, Portugal, Cina, Turki, Jerman, Austria, Croasia, Inggris, Israel, Belanda, Australia, Amerika, Selandia Baru, Mexico, Brasilia, Zambia, Malawi, Tanzania, Kenya, Afrika Selatan, Perancis, Spanyol, Yunani, Norwegia, Denmark, Swedia, dan India.

Deborah mengingatkan bahwa salah satu tugas pengarang adalah memperlihatkan adanya masalah yang tidak terekspos. Karena diperuntukkan untuk anak dan remaja, tidak melulu sisi gelap yang ditunjukkan, tetapi pesan moral bahwa selalu akan ada jalan keluar. Pun, jika tak dapat berakhir bahagia/ happy ending, paling tidak dalam cerita harus mengandung unsur adanya harapan/ hope.

Tags: | Edit Tags

Sunday April 15, 2007 - 07:28pm (PDT)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar