Senin, 14 September 2009

Choco Freak dan Palem Club

Salah satu kado ulang tahun yang kudapat dari adikku, Yanto dan Nuning memang merupakan kegemaranku : Coklat. Beberapa jenis coklat dari “Dapur Coklat” langsung kami coba. Dan, semua yang kami coba selalu mendapat komentar (tambahan) dari kami. Ya, tambahan, karena komentar utamanya sudah pasti “ENAK”. Maklum, sebagai penggemar coklat (selain teh), bagiku, rasa coklat apapun selalu enak. Bahkan bubuk coklatnya pun, yang kuletakkan di kantor untuk diminum pagi hari *kadang kukonsumsi secangkir tanpa gula* terasa enak.diperasa cecapku...


Sampai mana kita tadi? Ah ya, tambahan komentar. Ya, kami selalu berkomentar untuk ”rasa yang kami dapat” di setiap gigitan. Paling tidak yang ku ingat ada stik isi wafer dengan taburan irisan kacang (Macadamia? Atau Almond?) ada yang berisi biscuit coklat membentuk gunungan, ada rasa mint, rhum (nggak sengaja kemakan, ditelen dan nggak sengaja nambah, maaf...), coklat jeruk, pasta strawberry, coklat isi bermacam coklat lain, beraneka kacang dan aneka isi pasta rasa lainnya.


Sambil makan coklat yang ”enak sekali” dan ”uennak syekaleee” ini, kami mengenang masa lalu, setiap kali waktu swargi Bapak bertugas di luar dan selalu pulang dengan antara lain membawakan kami berjenis2 coklat dengan bermacam isi, selain membawakan stationaries unik untuk kami belajar. Ya, Bapak emang selalu tau apa yang kami butuhkan dan inginkan...


Kembali ke coklat yang dibawa swargi Bapak, juga kado dari adik2 tadi, sekaligus perenungan masuknya aku ke “Palem Club” (klub kePALa EMpat)ini mengingatkanku pada wise words nya Tom Hanks di Forrest Gump ”Life is like a box of chocolates... you never know what you're gonna get”.


Memang, menurutku hidup seperti coklat isi tadi. Kita nggak tau apa yang akan kita hadapi disetiap harinya, sampai kita ”tiba” pada saatnya. Yang penting adalah bahwa kita harus siap untuk ”menerima setiap isi”. Apapun itu isinya. Tak seperti coklat yang setiap kejutannya menyenangkan, hidup punya berjuta lipat variasi kejutan. Menyenangkan, mengejutkan, mengagetkan, menyedihkan, dll dengan berlipat2 turunannya disetiap variasinya.


Apapun isi hidup, seperti pembuat coklat menujukannya pada pelanggannya, pasti bertujuan akhir menyenangkan ”audiens”nya. Delivery message, and method nya mungkin yang kadang dianggap manusia sebagai cara yang kurang cocok, tapi yakin deh, itu caraNya berkehendak. Tinggal kita yang merasakannya yang menafsirkannya sebagai gigitan awal, atau gigitan akhir..


Ya, kita bisa menganggapnya hasil akhir dan berkeluh kesah atau langsung bersenang hati dengan apa yang kita hadapi saat ini, atau menganggapnya sebagai bagian jalan hidup yang kita harus lalui,

Yup, as just a path.

Just a path…

Tags: | Edit Tags

Sunday July 1, 2007 - 10:39pm (PDT)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar