Minggu, 27 September 2009

RESEP DOKTER

Alhamdulillah, aku punya beberapa temen dokter dan apoteker, juga toko obat yang kukenal dengan cukup baik. Jadi, begitu ada keluhan kesehatan, ya pusing, batuk, obat luka, obat ini itu, atau dapet resep dan mau tau untuk apa apanya, atau soal dosis yang "bisa nggak, ditawar, jadi 2 kali sehari dari 3 kali", atau apa ekivalen obat ini itu, atau pertanyaan2 lain, insya Allah bs dengan mudah kuperoleh, baik informasinya, maupun "resep" nya.
Via telpon dan SMS, tentu.

Seperti SMS ku kemarin, waktu aku tepar dirumah gara2 ngedrop ditambah batuk yang "terlalu sering" dan tambah dahsyat diwaktu malam. Aku sms ke dokterku:
NS : Ta, aku kok batuknya ga ilang ya, udah 4 hari dapet obat dr dokter di RS T, suaraku sampe pecah. Aku dpt Ambroxol, aku tambahin amoxilin. Aku masih demam juga
WG : Kamu minum Cravit 500 mg deh ya
NS : Dosisnya, Ta?
WG : 1 kali sehari, selama 5 hari. Dan pesan2 lainnya spt : istirahat yang cukup, mulai skrng pake masker, dll dll. Padahal dokterku sdg berada di Yordan!

Dan ZIP!!!
Batuk ku berkurang jauh, tadi malem bisa tidur nyenyak, dan sampai aku ngetik ini, aku nggak buat "brisik" kantor. Spt postinganku sebelumnya, dokterku hebat!.

Khusus untuk pengobatan kesehatanku yang skrng kujalani, biasanya aku dapet resep 1 kali dr dokter dan bs tinggal sms sales2 nya : mas Yusef dan mas Darsono untuk obet kemo, mas Najib untuk Xeloda dan mas Dedy untuk Bondronat. Obat2 ini biasanya dikonsumsi tiap 2 - 3 minggu sekali. Dan ga mungkin aku ke dokter (yang jauh dr tmpt tinggalku) hanya untuk minta resep.
Krn kedekatan dokterku dan salesnya tsb, maka aku bs tinggal sms, dan obat2an pun di anter kerumah.

Tapi, sejak minggu kemarin, ada perusahaan yang nggak mbolehin salesnya trima uang langsung dr pasien.

Jadilah aku diminta dtg ke Yayasan Kanker Indonesia setelah salesnya ber ngobrol ria dengan petugas disana. Ya bu, obat tinggal diambil. Harga sama spt biasa, sy udah bicara dgn Bu A, begitu kata mas Darsono.

Adikku berencana mangkir sejenak dr kantor untuk ambil obat tsb.
Telpon berdering.
Mbak, resepnya mana?
Ga ada, To. Ga pernah pake resep, kan ripit order.
Ga bisa, mbak.

Kutelp mas Darsono, untuk "pengeluaran" obat tsb. Kasian adikku
1 jam
2 jam
3 jam

Baru kemudian mas Darsono telp. Ternyata ga skdr telp, dia datangi Bu A untuk "kasus"ku. Dan yak, skrng udah bs diambil.
Syukurlah akhirnya bs keluar juga obat itu berkat mas Darsono.
Ga mungkin kan, aku yang bilang sama ibu tsb: bu, resepnya lwt SMS ....

Tags: | Edit Tags

Thursday March 19, 2009 - 11:05pm (PDT) Edit | Delete | Permanent Link | 0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar