Rabu, 16 September 2009

DIET = TAHU DIRI akan “KESEHATAN”

Diet memang ketat kaitannya dengan kesehatan. Banyak orang mengira diet adalah tidak makan satu atau lebih panganan – dengan kata lain : berpantang. Padahal, diet yang baik menurut beberapa pakar kesehatan adalah mengurangi porsinya. Makan tetap, hanya porsinya dikurangi.

Bagi aku pribadi, diet apapun yang perlu dilakukan memang berkait dengan kesehatan. Misalnya kesehatan fisik. Oleh dokter, sehubungan dengan masalah kesehatanku, aku tidak menjalani diet apapun. Kata dokterku, “Tahu diri”, kata kuncinya. Banyak orang yang menyarankan aku tidak makan ini itu tapi harus makan ini itu, untuk mencegah penjalaran kankerku. “Lu ga gue pantangin apa2, Nit”. Bahkan mbak Sri, kakak ku, sampai menyebut jenis makanan yang paling kusuka. “Bakso, dok??”. “BOLEH”, kata dokter.

Hal ini karena ada disaat saat tertentu aku ga suka makan. Jd, yang dirasa mau dimakan (asal tahu diri), boleh ku konsumsi. Selama ini, alhamdulilah aku sadar diri.

Diet juga berkaitan erat dengan kesehatan diri lainnya. Otak atau fikiran, misalnya. Selama beberapa tahun aku sudah menerapkan diet TV. Hal ini krn aku melihat banyak acara TV yang (maaf), ga perlu kotonton. Dengan bangga aku bisa bilang sudah bertahun2 aku nggak lagi nonton sinetron, nonton infotainment (juga bacaan infotainment. Bacaanku tetep Femina, hehe..- lihat notes ku : Ada cosmopolitan,pak?”), ga terlalu ”nafsu” pingin liat serial ini itu (kalo ada serial yang kayak Friends, boleh!). Kalo pas liat atau dengar, ya anggap aja ada informasi bonus.

Nggak ditungguin,

Nggak dinanti2.

Tapi diet TV bukan berarti aku ga nonton TV. Beberapa acara bagus, aku tetep tonton (tetap, tidak menunggu nunggu/ menanti2), seperti info/ berita, reallity show termehek2, akhirnya datang juga, Idola cilik. Ini artinya aku berhasil (versi aku) diet TV untuk kesehatan mata dan fikiran.

Aku juga boleh bangga udah berhasil diet YM dengan mengerem diri buka Yahoo Messenger. Mas Oddi, teman kantor suka meledek aku buka YM krn dulu pernah kubilang, aku YM kalo ada permintaan. Kenyatannya memang benar spt itu. Sudah 2 bulan ini malah udah ku del dr kompiku. Jd, kalau lagi datang ”sakau” nya, pingin YM atau ada permintaan YM, nyari kompi temen. Alhasil, nggak bisa lama2.

Berhasil??.

Nggak juga,

Krn ternyata, “virus nafsu chat” dtg lagi dlm bentuk facebook. Bagiku, facebook idealnya seperti “reporter amatir”. Yang bs memberikan informasi lokal menjadi global. “Hercules jatuh”, “WTC dihantam”, “Tsunami di Situgintung”, “macet di mampang, lewat bangka aja”.

Atau baik juga, status dijadikan “ajang dakwah” dengan mencantumkan nasihat, tips, quote of the day, atau pencerahan dalam kalimat apapun.

Tapi aarrggghhhh...Facebook punya banyak fasilitas selain sekedar “status”.

Facebook sangat menggoda.

Ini yang sulit.

Facebook menjadi sangat mengganggu, krn wuuuuzzzz!!!!!, tiba2 kita terhubung dan kangen2an dengan teman2 lama, teman2 di belahan dunia lain dll. Ditambah dengan tingkahan kalimat temen2 atas status yang kita posting, alhasil, yang tadinya Fb di declare untuk ”networking”, ternyata malahan berfungsi sbg ”notworking”.

Dalam sms menjelang malam ke Alee, aku bilang : aku diet krn juga takut ngiri habis ngintip2 laman orang, liat2 status2. Jd pingin, jd ngiri.

Ya, krn kita spt mampir kerumah2 tetangga (tanpa tetangga kita tau), dan tau apa yang lg dikerjakan (contoh aja- fiktif): Mau bobo (duh, ga penting), habis nyelesaikan juz 5, mau ini itu, kesel sama pacar, lagi di eropa, mau pulang dari Yordan-lagi transit di Perancis (misal!), mau makan malem di Washington, besok mau ke Philly.

Well, bagiku nama facebook emang tepat. Ajang narsis, hehe.. Itu ga masalah. Masalahnya adalah :

1. aku akan sangat ngiri, jika kegiatan mereka adalah kegiatan yang amat sangat kuinginkan. Mbuat dan makan Cheese Cake, misalnya (Ning....ngiler aku..). Atau bunga2 di Swiss (negara impian dikunjungi) lagi mekar. Pingin kesana, berhayal ada disana – sambil terus buka fesbuk.

2. Aku suka nggak kenal waktu. ”Tahu diri”, istilah dokter ku dan ini memang berdampak pada kesehatan pikiranku. Aku diamanatkan untuk bekerja, bukan main2. Setengah jam nggak akan membuatku puas ber facebook ria. Okelah di kantor aku bisa nahan diri ga buka tetapi, menimbulkan masalah baru.

Apa itu??

1. Aku buka fesbuk di rumah pakai hp dan, tagihan Halo ku mendadak meruncing keatas kurvanya. Rasanya pingin dan pingin buka laman teman lainnya. Ini jelas mempengaruhi ”kesehatan” lainnya.

2. Aku takut sama yang namanya ”addict”. Takut kalo tiba2 jd ketagihan. Dan ketagihan jelas dekat dengan nafsu.

Jadilah, aku membulatkan tekat untuk diet Fb, sejak sabtu lalu.

Ga pantang.

Hanya membatasi diri.

Tahu diri, untuk ”kesehatan”ku.

Kesehatan waktu, uang, pikiran, kepercayaan. Dan mungkin banyak lagi..

Ga mudah memang, krn FB masih menggoda. Kadang tangan masih dengan otomatis buka HP menjelang tidur tanpa bisa ditahan lagi.

Mudah2an bisa berhasil.

Semoga.

(Mau buka fb, posting notes, trus tutup fb. Bisa nggak ya, nggak liat status temen dan nggak ikut komen :D.? Bismillah...)

Tags: | Edit Tags

Tuesday May 26, 2009 - 02:42am (PDT)

1 komentar:

  1. Beberapa hari terakhir Alee males bikin status. Facebook jd sarana merugi yg menyakitkan. Saat Ramadhan yg biasanya paling ngak sekali khatam Qur'an, tapi taun ini ?? pasrahhh... gak bakalan nyampe. Audit aktifitas diri sendiri, YES most of the time I hook up with FB. For what?? Sehabis Ramadhan, janji sama diri sendiri untuk men'jatah' kunjungan ke FB & akan sangat patuh! Waktu rasanya PERGI gitu aja ketika kta di FB, pdhal bulan Ramadhan klo kita pake buat tadarus kayaknya cepet sekali NGANTUKnya.... :( Baca status temen yg sangat menarik "Saya malu pd diri sendiri denger Ustadz Uje berceramah; BERAPA KALI SEHARI KITA GANTI STATUS DI FB? BERAPA KALI KITA MEMBUKA ALQUR'AN & MEMBACANYA?..... " well,yes... shame on me, myself!:p

    BalasHapus