Sekoci kukayuh perlahan
Mengarungi lautan
Diantara ombak ombak yang menari
Mengombang ambingkan
Membuatku mabuk
Juga menghanyutkan
Membuatku tertidur
Lelap..
Nyaman
Damai di laut lepas..
Dan tak ingin aku terbangun
Kukayuh sekociku kembali
Perlahan
Mengarungi lautan
Diantara buih riak yang menari
Sekociku berayun
Kadang dengan irama yang teratur
Kadang tak bergerak
Membuatku tak ingin mengayuh
Membuatku hanya ingin tertidur
Lelap..
Nyaman
Damai di laut lepas..
Dan tak ingin aku terbangun..
Dengan langit diatasku
Dengan jajaran bintang yang bersinar terang
Kulihat sinar dalam kegelapan malam
Memberikan terangnya
Kuberharap sinar itu terus ada
Menuntunku, membawaku
Ke pelabuhanku
Dengan langit diatasku
Dengan matahari sore yang sinarnya tak lagi membakar
Kulihat sinarnya menuntun sekociku di remang senja
Memberikan arahnya
Kuberharap jalanku terkuak
Menuntun kedaratan yang kulihat
Membawaku kepelabuhan tempatku bersandar kelak
Aku mulai tertidur kembali
Mengkhayalkan indahnya pelabuhan itu
Tempat ku bersandar dan kusimpan kayuhku
Ombak kembali bergulung
Mengombang-ambingkan sekociku
Sekociku kehilangan arah
Langit mulai gelap
Matahari mulai tertidur dan bintangku belum muncul
Samar kulihat di kejauhan
Itukah daratan yang kucari?
Disanakah pelabuhanku?
Ku kayuh kembali sekociku dalam gelap
Kali ini dengan sangat perlahan..
Sangat hati hati..
Kubertanya lirih pada angin yang menjadi temanku
Dimana pelabuhan tadi?
Esok, ketika sinar matahari menyapa lembut
Kan kukayuh kembali sekociku
Kan kutanya pada camar yang sedang bermandi matahari
Pada lumba2 yang menari nari
Pada angin yang mengembangkan layarku
Pada air yang berbuih tipis
Dimana pelabuhan itu?
Disanakah pelabuhan itu?
Minggu, 22 April 2007 @ 22.00/ up and down / bingung, sedang diombang ambingkan laut ..../bingung jadi "dangdut" begini...
Tags: | Edit Tags
Sunday April 22, 2007 - 09:52pm (PDT)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar